Pengobatan penyakit kanker

Pengobatan penyakit dengan produk herbal alami - penyakit kanker -


Pengobatan penyakit dengan produk herbal alami - penyakit kanker -


Pernah kah anda mendengar istilah kanker? atau mungkin malah ada keluarga / kerabat / teman anda yang mengidap penyakit satu ini ? Penyakit Kanker memang telah menjadi momok bagi siapa pun, 

Pengobatan penyakit dengan produk herbal alami jadi tertarik untuk membahas penyakit yang satu ini, karena memang banyak sekali tetangga, kerabat, sodara dan teman admin yang terserang oleh Kanker. Dan juga kita sering mendengar banyak orang meninggal dunia akibat kanker di berbagai media masa maupun televisi. Admin jadi bertanya tanya, mengapa belakangan ini yang memang di era yang serba canggih dan maju kok malah kasus penyaki kanker terus meningkat ? apakah yang menyebabkan hal tersebut ? apakah karena zaman sekarang orang tidak memperhatikan gaya hidupnya atau kah apa ? nah dari pada penasaran berikut admin akan menguraikan informasi mengenai hal ini, khususnya mengenai bahaya dan cara pencegahan penyakit kanker. Tapi agar lebih jelas admin juga akan membahas apa itu kanker serta macam – macamnya. Berikut kita bahas :

Pengertian Kanker

Kanker adalah pertumbuhan sel tubuh yang tidak normal. Kanker terbagi menjadi dua kategori. Pertama termasuk ke dalam kelompok tumor ganas, yaitu pertumbuhan sel yang tidak wajar hingga menyebar dan bahkan menyerang ke bagian tubuh lainnya. Yang satu lagi dimasukkan ke dalam kelompok tumor jinak, yaitu sel kanker yang tidak menyerang bagian tubuh lain.

Jenis – Jenis  / Macam – Macam Kanker dan Gejalanya

  • Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan, mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.
Tumor otak jarang menyebar ke bagian lain dari tubuh seperti kanker lainnya, sehingga dokter sering menyebut mereka “tumor otak” ketimbang “kanker otak”.

Gejala: Sakit kepala, masalah keseimbangan, mual, kejang, perubahan kepribadian atau perubahan penglihatan dan pendengaran dapat menjadi indikator dari tumor otak atau tumor sumsum tulang belakang.

Tumor otak adalah hasil dari pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tidak semua tumor otak bersifat ganas sehingga bisa dikategorikan sebagai kanker. Kanker otak ganas adalah tumor yang cepat menyebar ke bagian lain otak dan tulang belakang.

Tumor otak primer adalah tumor yang berawal di otak. Sebagian besar tumor otak ganas adalah kanker sekunder, yang berarti bahwa sel kanker awalnya bermula di organ tubuh lain dan kemudian menyebar ke otak.



Tipe tumor otak ganas tergantung pada tipe sel otak dimana tumor itu pertama muncul. Dari berbagai tipe tumor otak ganas primer, glioma adalah tipe paling umum yang menyebabkan lebih dari setengah tumor otak primer.

Tingkat keganasan tumor otak dibagi menjadi 4 kategori, tergantung pada tingkat perkembangan, kecepatan pertumbuhan, dan kemungkinan penyebarannya. Tumor berstadium 1 dan 2 biasanya bersifat jinak sehingga tidak disebut sebagai ‘kanker’, sedangkan jika bersifat ganas, tumor tersebut masuk ke dalam kategori stadium 3 atau 4 dan bisa disebut sebagai ‘kanker’.

Penderita Kanker Otak di Indonesia

Tumor otak tidak mengenal usia dan bisa menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak. Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 1200 kasus baru kanker otak untuk pria dan sekitar 800 kasus baru untuk wanita pada tiap tahunnya. Kondisi ini bisa digolongkan langka di Indonesia. Maka disarankan untuk tidak terlalu cemas jika Anda mengalami gejala-gejala yang menyerupai gejala kanker otak.

Penyakit genetik seperti neurofibromatosis (penyakit genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf) bisa meningkatkan risiko tumbuhnya tumor otak. Sedangkan penyebab utama tumor otak ganas primer yang dimulai di otak, masih belum diketahui.



 Gejala Kanker Otak
Tumor bisa membuat area otak yang terjangkit tidak berfungsi dengan baik. Tumor juga bisa menekan otak dan menyebabkan sakit kepala serta kejang-kejang. Secara kesimpulan, gejala tumor otak bervariasi dari satu penderita ke penderita lain tergantung pada faktor ukuran dan bagian otak yang terjangkit.

Dasar yang dipakai untuk menentukan diagnosis kanker otak adalah menurut gejala yang dialami, pemeriksaan fisik serta dari hasil tes yang sudah dijalani.

Berikut ini beberapa gejala tumor lain yang mungkin dialami:

  1. Mengalami kelelahan secara berlebihan dan mudah mengantuk
  2. Menjadi ceroboh dan sulit berkonsentrasi
  3. Kesulitan dalam berjalan
  4. Muntah-muntah
  5. Kesulitan berbicara

Pengobatan Kanker Otak
Tumor otak terbagi menjadi dua, yaitu tumor otak primer dan tumor otak sekunder. Tumor otak primer adalah tumor yang berasal dari dalam otak itu sendiri. Pada tumor otak primer ganas, terdapat tiga faktor utama yang bisa memengaruhi hasil pengobatan yang dilakukan:

  1. Tipe sel otak yang menjadi tumor
  2. Letak tumor dalam otak
  3. Kondisi kesehatan penderita saat didiagnosis dengan tumor

Penyakit ini harus ditangani secepat mungkin karena berpotensi menyebar dan merusak bagian lain dari otak dan saraf tulang belakang. Tumor biasanya dioperasi dan diusahakan untuk diangkat sepenuhnya. Proses penyembuhan bisa dilanjutkan dengan radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi keduanya. Tetapi perlu diingat bahwa tumor otak yang bersifat ganas pada umumnya akan kembali.

Sedangkan tumor otak sekunder adalah tumor yang berasal dari bagian tubuh lain dan akhirnya menyebar ke otak. Tumor otak sekunder sangatlah serius. Ini adalah pertanda bahwa tumor telah menyebar ke seluruh bagian tubuh. Maksimal manfaat perawatan hanya untuk meringankan gejala dan memperpanjang usia saja. Kesembuhan total tidak bisa terjadi.

Bagi Penderita Kanker Otak
Merupakan suatu hal yang normal jika penderita merasa takut. Kebiasaan dan beban sehari-hari perlu disesuaikan dan ini sering kali akan melibatkan seluruh keluarga. Seluruh keluarga akan terlibat untuk memahami apa yang sedang dan mungkin akan terjadi.

Beberapa hal yang mungkin membantu Anda, keluarga, dan teman dekat untuk mengatasi perubahan di dalam hidup:

Mencari informasi medis yang akurat tentang penyakit dan pilihan proses pengobatan kanker otak.
Jika Anda merasa kesulitan mengingat pertanyaan dan jawaban, tulis semuanya sebagai pengingat. Siapkan sesuatu untuk mencatat.
Sangat baik untuk Anda mengambil keputusan secara aktif dalam pilihan cara penanganan dan perawatan Anda.Ini bisa membantu menghilangkan rasa takut akibat ketidakpahaman dan Anda pun bisa merasa punya kendali atas apa yang terjadi.
Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas seperti sebelum didiagnosis. Tentukan batas untuk diri sendiri.
Karena tumor otak bisa berdampak pada kemampuan motorik, bicara, penglihatan dan pola pikir pada saat setelah pengobatan, berbagai tipe terapi dapat dilakukan untuk membantu proses pemulihan. Anda dapat menjalani konseling jika ingin membahas mengenai aspek emosional dari diagnosis dan perawatan Anda.

  • Kanker lidah
Kanker lidah adalah jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel lidah. Kanker lidah paling sering tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa yang ada di permukaan lidah. Jenis kanker lidah ini dikenal dengan istilah karsinoma sel skuamosa.
Lidah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang terletak dalam mulut dan bagian pangkal yang terletak di dekat tenggorokan. Kanker lidah dapat berkembang pada kedua bagian tersebut.




Kanker yang tumbuh pada lidah bagian depan termasuk di dalam kategori kanker mulut. Sementara kanker yang tumbuh pada pangkal lidah termasuk di dalam kanker orofaring.



Gejala-gejala Kanker Lidah
Gejala-gejala yang mengindikasikan kanker lidah meliputi:

  1. Sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus.
  2. Bercak berwarna merah atau putih, benjolan, atau sariawan yang tidak kunjung sembuh.
  3. Sakit saat menelan.
  4. Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
  5. Pendarahan tanpa sebab yang jelas pada lidah.
  6. Rasa sakit pada telinga.
Sejumlah indikasi di atas mungkin saja disebabkan oleh penyakit atau infeksi selain kanker lidah. Tetapi Anda sebaiknya tetap waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari tiga minggu, terutama jika Anda adalah perokok berat dan sering mengonsumsi minuman keras.

Faktor-faktor Pemicu Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah belum diketahui secara pasti. Tetapi ada faktor-faktor tertentu yang dipercaya dapat memicu kemunculan kanker ini. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

  1. Rokok dan minuman keras. Merokok dan mengonsumsi minuman keras merupakan faktor pemicu utama meningkatnya risiko kanker yang berkembang pada leher dan kepala, termasuk kanker lidah.
  2. Human papillomavirus (HPV). Walau jarang, virus HPV dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal dalam mulut sehingga memicu kanker. Penularan virus ini dapat terjadi jika Anda bersentuhan langsung dengan kulit pengidap atau benda yang terkontaminasi virus HPV atau melalui kontak seksual, seperti hubungan intim, seks anal, maupun seks oral.
Proses Diagnosis Kanker Lidah
Sama seperti semua kanker, pendeteksian kanker lidah yang dilakukan sedini mungkin akan meningkatkan kesempatan Anda untuk pulih. Proses diagnosis umumnya meliputi pemeriksaan fisik, gejala-gejala yang Anda rasakan, serta biopsi jaringan yang dicurigai adalah kanker.

Kanker pada lidah bagian depan lebih mudah terdeteksi dibandingkan kanker pada pangkal lidah. Kanker di lidah bagian depan biasanya akan terdiagnosis saat kanker masih berukuran kecil sehingga lebih mudah ditangani. Sedangkan kanker pada pangkal lidah cenderung baru terdeteksi pada stadium lanjut, yaitu saat kanker sudah membesar dan bahkan sudah menyebar ke kelenjar getah bening pada leher.

Langkah Pengobatan Kanker Lidah
Metode penanganan kanker lidah umumnya meliputi operasi, radioterapi, dan/atau kemoterapi. Langkah yang dipilih tergantung kepada jenis, letak, dan tingkat keparahan kanker lidah yang Anda idap.

Jika kanker belum menyebar luas di luar mulut dan orofaring, Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk sembuh total. Prosedur operasi adalah langkah pengobatan terbaik untuk menangani kanker lidah yang berukuran kecil. Langkah ini bisa dikombinasikan dengan radioterapi dan/atau kemoterapi.

Sedangkan jika kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya kelenjar getah bening pada leher, maka kemungkinan sangat kecil untuk bisa sembuh sepenuhnya. Tujuan utama pengobatan pada kondisi ini adalah untuk menghambat perkembangan kanker dan mengurangi gejala.

Jika ukuran kanker di lidah Anda termasuk besar, Anda kemungkinan akan menjalani operasi pengangkatan sebagian atau seluruh lidah. Operasi besar ini disebut glosektomi.

Setelah menjalani glosektomi, lidah akan direkonstruksi untuk menggantikan lidah yang diangkat. Tetapi prosedur glosektomi akan memengaruhi kemampuan bicara serta menelan Anda secara permanen.

Selain pengangkatan sel-sel kanker melalui glosektomi, kelenjar getah bening pada leher Anda mungkin akan diangkat. Proses ini bertujuan untuk mencegah kembalinya sel-sel kanker.

Radioterapi dan kemoterapi juga akan diterapkan untuk membantu proses pencegahan tersebut. Kedua langkah ini memiliki efek samping seperti kelelahan, mulut kering, nyeri pada mulut, sariawan, serta mual. Contoh obat kemoterapi yang umumnya digunakan adalah cisplatin, carbloplatin, dan fluorouracil.
  • Kanker Paru - Paru

Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.
Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian kanker bagi pria dan wanita, menurut American Lung Association.

Gejala: Kanker paru-paru stadium dini seringkali tidak memiliki tanda-tanda, sehingga mungkin menyebar ke luar paru-paru sebelum menyebabkan gejala. Ketika kanker tumbuh, gejala-gejalanya berupa batuk yang semakin memburuk, nyeri dada, suara serak, kelelahan, sesak napas dan infeksi paru-paru.

Paru-paru memiliki dua fungsi utama, yaitu menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas. Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi. Kanker paru-paru yang berasal dari penyebaran kanker lain disebut kanker paru-paru sekunder. Di laman ini, jenis kanker yang dibahas adalah kanker paru-paru primer, yaitu yang berawal dari paru-paru itu sendiri.

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling bisa dicegah. Paling tidak terdapat 80-90 persen kasus kanker paru-paru yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.Pada tahap awal, tidak ada tanda atau gejala kanker paru-paru yang jelas. Tapi kemudian gejala seperti batuk secara berkelanjutan hingga mengalami batuk darah, selalu merasa kehabisan napas, kelelahan tanpa alasan,dan penurunan berat badan akan muncul.



Penderita Kanker Paru-paru di Indonesia

Pada tahun 2012, kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis dan penyebab kematian akibat kanker tertinggi di dunia.

Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang paling sering menyerang laki-laki Indonesia. Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.

Jenis Kanker Paru-paru yang Ada
Terdapat dua jenis kanker paru-paru primer berdasarkan jenis selnya, yaitu kanker paru-paru sel kecil (small-cell lung cancer/SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (non-small-cell lung cancer/NSCLC). Kanker paru-paru non-sel kecil berpeluang empat kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil.

Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) biasanya hanya menimpa para perokok berat dan penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).

Orang yang Berisiko Terkena Kanker Paru-paru
Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Orang yang paling berisiko terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar 80-90 persen kanker paru-paru dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Meski begitu,bukan berarti setiap perokokakan terkena kanker paru-paru. Selain itu, orang yang tidak merokok juga berkemungkinan terserang kanker paru-paru, meski lebih rendah jumlahnya.

Selain rokok, beberapa penyebab kanker paru-paru lain adalah menghirup arsenik, radiasi, dan polusi udara. Kanker paru-paru juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.



Pengobatan pada Kanker Paru-paru
Pengobatan kanker paru-paru sangat tergantung pada jenis kanker yang diderita. Tingkat penyebaran kanker dan kondisi kesehatan si penderita juga berpengaruh pada metode pengobatan dan penanganan yang dilakukan.

Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker belum menyebar secara luas ke bagian tubuh yang lainnya. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan, cara penanganan yang lainnya bisa diterapkan. Proses penghancuran sel kanker dengan cara radioterapi bisa dijalankan.

Kanker paru-paru umumnya tidak menimbulkan gejala sebelum sel-sel kanker tersebut menyebar ke bagian besar paru-paru atau ke bagian tubuh lainnya. Kesembuhan tergantung kepada penyebaran kanker dan kapan diagnosis kanker diketahui. Makin awal diagnosis yang dilakukan, kemungkinan pengobatan untuk berhasil juga menjadi lebih tinggi.
  • Kanker Payudara
Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.

Sel-sel dalam tubuh kita biasanya tumbuh dan berkembang biak secara teratur. Sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan. Tetapi proses dalam tubuh pengidap kanker akan berbeda. Proses tersebut akan berjalan secara tidak wajar sehingga pertumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel menjadi tidak terkendali.

Jika terdeteksi pada stadium awal, kanker dapat diobati sebelum menyebar ke bagian lain tubuh. Gejala awal kanker payudara adalah benjolan atau penebalan pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu menandakan kanker.



Penderita Kanker Payudara di Indonesia
Kanker payudara adalah penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks di antara wanita Indonesia. Berdasarkan data statistik, terdapat sekitar 72.000 kasus kanker payudara baru per tahun. Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum wanita tapi juga pria walaupun jarang.



Apa saja Jenis Kanker Payudara?
Saat Anda menyadari adanya gejala kanker payudara, Anda dianjurkan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter. Setelah pemeriksaan, dokter mungkin merujuk Anda ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut agar diagnosis bisa dipastikan. Kanker payudara sering dibagi dalam dua jenis, yaitu non-invasif dan invasif.

Kanker payudara invasif

Bentuk paling umum dari kanker payudara invasif adalah kanker payudara duktal invasif yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Kata invasif berarti kanker ini dapat menyebar di luar payudara. Sekitar 80 persen dari semua kasus kanker payudara invasif merupakan jenis semacam ini.

Jenis kanker payudara invasif lain meliputi:

  1. Kanker payudara lobular invasif. Penyakit ini berkembang pada kelenjar penghasil susu yang disebut lobulus.
  2. Kanker payudara terinflamasi.
  3. Kanker Paget pada payudara.

Jenis-jenis kanker ini juga dikenal sebagai kanker payudara sekunder atau metastasis. Jenis ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Penyebarannya biasanya melalui kelenjar getah bening (kelenjar kecil yang menyaring bakteri dari tubuh) atau aliran darah.

Kanker payudara non-invasif

Bentuk kanker non-invasif biasanya ditemukan melalui mamografi karena jarang menimbulkan benjolan. Jenis yang paling umum dari kanker ini adalah duktal karsinoma in situ. Jenis kanker payudara ini bersifat jinak dan ditemukan dalam saluran (duktus) payudara, serta belum menyebar.

Pemeriksaan Payudara dan Genetika
Penyebab kanker payudara yang utama belum diketahui. Karena itu, pencegahan sepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia dan riwayat kesehatan keluarga.



Pemeriksaan payudara dan genetika dianjurkan untuk wanita dengan kemungkinan terkena kanker payudara melebihi rata-rata. Risiko kanker payudara meningkat seiring usia, maka wanita berusia 50-70 tahun dianjurkan memeriksakan diri setiap tiga tahun sekali. Wanita berusia 70 tahun ke atas juga dianjurkan untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.

Langkah-langkah Pengobatan Kanker Payudara
Satu dari sembilan orang wanita akan terkena kanker payudara selama masa hidup mereka. Kanker yang terdeteksi pada tahap awal memiliki peluang untuk sembuh melalui langkah-langkah pengobatan. Karena itu, sangat penting bagi seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.



Kanker payudara dapat diobati dengan kombinasi operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Beberapa kasus kanker payudara juga dapat ditangani melalui terapi biologis atau hormon. Selama masa pengobatan dan pemulihan, dukungan dari orang lain (terutama keluarga serta teman dekat) bagi penderita kanker payudara sangatlah penting.
  • Kanker Saluran Pencernaan


Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.
  • Kanker Rahim ( Uterus )
Rahim merupakan bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Salah satu penyakit yang dapat menyerang organ ini adalah kanker rahim. Jenis kanker ini juga sering disebut kanker endometrium karena umumnya muncul dengan menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim atau istilah medisnya endometrium.

Kanker ini juga dapat menyerang otot-otot di sekitar rahim sehingga membentuk sarkoma uteri. Tetapi jenis penyakit ini sangat jarang terjadi.


Gejala kanker rahim yang biasa dialami penderita adalah pendarahan vagina. Walau tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim, tapi Anda tetap perlu waspada dan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika Anda:
  1. Sudah menopause, tapi tetap mengalami pendarahan.
  2. Belum menopause, tapi mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi.
Penderita Kanker Rahim di Indonesia
Kanker rahim menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyakit ini diperkirakan sudah menyerang sekitar 320.000 wanita pada tahun 2012.

Di Indonesia sendiri, kanker rahim tidak termasuk ke dalam sepuluh besar kanker yang menyerang wanita. Pada tahun 2002, terhitung ada sekitar 17,500 wanita di Indonesia yang menderita kanker rahim.

Faktor Pemicu Kanker Rahim
Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Tetapi faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim adalah ketidakseimbangan hormon tubuh, terutama estrogen. Kadar hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker rahim.

Beberapa faktor lain yang dapat menimbulkan hormon yang tidak seimbang adalah:
  1. Menopause yang terlambat.
  2. Terapi penggantian hormon.
  3. Penggunaan tamoksifen jangka panjang.
Karena penyebabnya yang belum diketahui, langkah pencegahan yang pasti untuk kanker rahim juga tidak ada. Meski demikian, langkah-langkah untuk mengurangi risikonya tetap ada. Misalnya:
  1. Menjaga berat badan yang sehat.
  2. Memperbanyak konsumsi kedelai.
  3. Penggunaan jangka panjang untuk jenis kontrasepsi tertentu, misalnya pil KB kombinasi.
Pengobatan Untuk Kanker Rahim
Pilihan dalam pengobatan kanker rahim sangat bergantung pada tahap perkembangan penyakit tersebut serta status kesehatan pasien. Tetapi langkah yang umumnya dianjurkan adalah operasi pengangkatan rahim, atau istilah medisnya histerektomi.

Langkah penanganan untuk melenyapkan sel-sel kanker serta mencegah penyebarannya juga mungkin akan Anda jalani. Langkah-langkah ini meliputi radioterapi, kemoterapi, serta terapi hormon.
  • Kanker Kolon


Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).
  • Kanker Kandung Kemih atau Ginjal


Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.
  • Kanker Prostat
Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Prostat berada di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar prostat mengelilingi uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke penis.

Prostat membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.



Ada kanker prostat yang bersifat agresif dan mampu menyebar dengan cepat. Tapi pada umumnya, kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria. Diperkirakan sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat dan terdapat 307.000 kasus kematian pada tahun 2012.

Kasus kanker prostat, berdasar data International Agency for Research on Cancer (IARC), pada tahun 2012 di Indonesia terdapat sekitar 13.600 kasus. Dengan angka kematian hingga 9.191 kasus.



Gejala Kanker Prostat
Kanker prostat mungkin saja tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Gejala kanker prostat akan muncul ketika prostat terlalu besar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra. Beberapa tanda dan gejala yang muncul ketika ini terjadi adalah:

  1. Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari
  2. Merasa nyeri saat buang air kecil
  3. Merasa kandung kemih selalu penuh
  4. Darah dalam urin atau air mani
  5. Tekanan saat mengeluarkan urin berkurang

Biasanya, tanda maupun gejala kanker prostat akan muncul ketika kanker sudah menyebar keluar dari prostat. Tapi gejala-gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi saluran kencing.

Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui. Tapi faktor keturunan atau genetika dan usia seseorang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker prostat.



Diagnosis Kanker Prostat
Ada banyak tes dan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis kanker prostat. Tes yang paling umum untuk mendeteksi kanker prostat adalah:

  1. Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa ukuran kelenjar prostat.
  2. Tes darah. Tes darah ini lebih dikenal dengan istilah tes PSA (prostate-specific antigen atau antigen khusus prostat). Tapi tes ini tidak hanya spesifik untuk mendeteksi kanker prostat karena kadar PSA juga bisa naik akibat kondisi lain seperti infeksi saluran kencing atau radang pada prostat.
  3. Biopsi. Sampel jaringan prostat akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan Kanker Prostat
Makin awal kanker prostat didiagnosis, makin besar peluang pasien untuk sembuh total. Tapi jika kanker masih dalam tahap sangat awal dan tidak menyebabkan gejala apa pun, pasien bisa memilih untuk mewaspadainya saja.



Pengobatan kanker prostat adalah melalui operasi pengangkatan prostat dan radioterapi.

Namun jika kanker terdeteksi ketika sudah menyebar misalnya ke tulang, maka kanker tersebut tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanya sebatas untuk memperpanjang usia dan juga meredakan gejala yang muncul.
  • Kanker Buah Zakar / Testis
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.
  • Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Leukemia
Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang. Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul.

Jenis-jenis Kanker Darah
Ada berbagai jenis kanker darah. Berdasarkan kecepatan perkembangannya, kanker ini dapat dikelompokkan menjadi akut dan kronis.

Kanker darah akut berkembang dengan cepat akibat penambahan jumlah sel darah putih yang abnormal yang pesat dan penyebarannya ke dalam aliran darah. Jenis ini harus ditangani dengan segera.

Sementara itu, kanker darah kronis berkembang secara perlahan-lahan dan dalam jangka panjang. Gejalanya cenderung tidak segera dirasakan sehingga baru terdiagnosis setelah bertahun-tahun. Sel-sel darah putih yang seharusnya sudah mati akan tetap hidup dan menumpuk dalam aliran darah, sumsum tulang, serta organ-organ lain yang terkait.

Kanker darah juga dapat dikategorikan menurut jenis sel darah putih yang diserang. Kanker darah yang menyerang sel-sel limfa dikenal dengan istilah leukemia limfotik dan yang menyerang sel-sel mieloid disebut leukemia mielogen.

Berdasarkan dua pengelompokan di atas, terdapat empat jenis kanker darah yang paling sering terjadi. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenis.

Leukemia limfotik akut atau acute lymphocytic leukemia (ALL)
ALL dapat menghambat fungsi limfosit sehingga pengidapnya berpotensi mengalami infeksi yang serius. Kanker darah ini umumnya diidap oleh anak-anak, tapi juga mungkin menyerang dewasa.

Leukemia mielogen akut atau acute myelogenous leukemia (AML)
Ini adalah jenis kanker darah yang umumnya menyerang dewasa. Tetapi AML juga dapat diidap oleh anak-anak serta remaja. Kanker ini akan membentuk sel-sel mieloid yang tidak sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.

Leukemia limfotik kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL)
Jenis kanker darah ini hanya dialami oleh orang dewasa. CLL umumnya baru terdeteksi pada stadium lanjut karena pasien cenderung tidak merasakan gejala-gejalanya untuk waktu yang lama.

Leukemia mielogen kronis atau Chronic myelogenous leukemia (CML)
Jenis kanker darah ini umumnya diderita oleh dewasa. CML memiliki dua tahap. Pada tahap pertama, sel-sel abnormal akan berkembang secara perlahan-lahan. Lalu saat memasuki tahap kedua, jumlah sel-sel abnormal akan bertambah dengan pesat sehingga kondisi pasien akan menurun secara drastis.

Secara umum, kanker darah atau leukemia terjadi akibat produksi sel darah putih yang terlalu cepat sehingga banyak sel yang masih belum terbentuk secara sempurna dan akhirnya kekebalan tubuh penderitanya tidak berfungsi secara maksimal.

Gejala-gejala Kanker Darah
Gejala kanker darah sangat beragam. Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda, tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap.

Indikasi-indikasi kanker ini juga cenderung sulit dikenali karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti flu. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, seperti:
- Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.
- Demam.
- Menggigil.
- Sakit kepala.
- Muntah-muntah.
- Keringat berlebihan, terutama pada malam hari.
- Nyeri pada tulang atau sendi.
- Penurunan berat badan.
- Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa.
- Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi.
- Mudah mengalami pendarahan (misalnya sering mimisan) atau memar.
- Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dan periksakan diri ke dokter. Terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak kunjung membaik.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Darah
Penyebab dasar kanker darah belum diketahui secara pasti. Tetapi terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker ini. Faktor-faktor pemicu kanker darah tersebut meliputi:

  • Faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker darah, risiko Anda untuk terkena kanker yang sama akan meningkat.
  • Kelainan genetik, misalnya sindrom Down.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.
  • Pengaruh kelainan darah yang diderita, misalnya myelodysplastic syndrome.
  • Pernah mengalami pajanan terhadap radiasi tingkat tinggi atau zat-zat kimia tertentu. Misalnya orang yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena.
  • Merokok. Rokok tidak hanya akan meningkatkan risiko kanker darah (terutama leukemia mielogen akut), tapi juga berbagai penyakit lain.

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Darah
Pada tahap awal, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang ada sebelum memeriksa kondisi fisik Anda. Jika menduga Anda mengidap kanker darah, misalnya karena adanya pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa, dokter akan menganjurkan pemeriksaan lebih mendetail yang meliputi tes darah serta biopsi sumsum tulang.

Tes darah akan menunjukkan kadar sel darah putih yang abnormal. Sementara biopsi sumsum tulang digunakan untuk memastikan keberadaan sel-sel kanker darah. Prosedur yang dilakukan dengan mengambil sampel sumsum tulang ini juga digunakan untuk mengetahui jenis kanker darah.

Setelah diagnosis kanker darah positif, dokter akan mendiskusikan langkah pengobatan yang tepat. Jenis penanganan yang akan Anda jalani tergantung kepada banyak faktor, antara lain usia dan kondisi kesehatan Anda serta jenis dan stadium kanker darah yang Anda idap. Berikut ini adalah metode pengobatan yang umumnya dianjurkan untuk menangani kanker darah.

  1. Kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker.
  2. Radioterapi untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
  3. Terapi terfokus untuk menyerang bagian-bagian rentan dalam sel-sel kanker.
  4. Terapi biologis untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.
  5. Transplantasi sel induk atau stem cell untuk penggantian sumsum tulang yang sudah rusak dengan yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh Anda sendiri atau tubuh orang lain sebagai pendonor. Kemoterapi atau radioterapi biasanya akan dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur transplantasi ini.

  • Kanker Kulit
Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang jarang dan gawat yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma. Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi beberapa bagian tubuh yang sering terkena kemunculannya adalah:

  1. Wajah
  2. Tangan
  3. Punggung
  4. Kaki

Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal dan bisa mengalami pendarahan, selain itu ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat normal. Untuk membedakan antara tahi lalat normal dan melanoma, daftar ABCDE sudah dikembangkan untuk orang-orang.



Penderita Kanker Kulit Melanoma di Indonesia
Kanker kulit melanoma merupakan kanker paling umum ke-19 di dunia.Terdapat sekitar 200.000 kasus baru melanoma di dunia. Australia dan New Zealand memiliki kasus melanoma tertinggi, sedangkan negara-negara Asia pada umumnya memiliki kasus melanoma terendah.

Menurut WHO, terdapat sekitar 3300 kasus melanoma baru pada tiap tahun di Indonesia. Meski terhitung jarang, kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis secara awal.

Penyebab Kanker Kulit Melanoma
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terjangkit melanoma adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki banyak tahi lalat atau bintik-bintik
  2. Kulit pucat yang mudah terbakar
  3. Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita melanoma
  4. Rambut merah atau pirang

Ketika sel-sel di dalam kulit mulai berkembang secara abnormal, melanoma mulai berkembang. Belum diketahui kenapa hal ini terjadi. Sebagian orang yang beranggapan penyebab munculnya melanoma dikarenakan kulit terpapar sinar ultraviolet (UV) alami atau buatan.

Diagnosis Kanker Kulit Melanoma
Dokter bisa mendiagnosis melanoma setelah melakukan pemeriksaan, meski biasanya mereka akan merujuk Anda untuk menemui dokter spesialis kulit (dermatologi) atau dokter bedah plastik jika mereka mengira Anda menderita melanoma. Jadi jika Anda melihat ada perubahan pada bentuk tahi lalat, segera temui dokter.

Pada sebagian besar kasus yang ada, jaringan tahi lalat yang dianggap mencurigakan akan dibedah dan dipelajari apakah telah menjadi kanker. Proses ini disebut sebagai biopsi. Untuk memeriksa apakah melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, pemeriksaan sentinel nodus biopsi juga bisa dilakukan.

Pengobatan Kanker Kulit Melanoma
Jika melanoma sudah terdiagnosis dan masih di tahap awal, operasi biasanya akan sukses menyembuhkan kanker kulit ini. Tapi, untuk mencegah melanoma muncul kembali, Anda harus melanjutkan perawatan lanjutan. Satu-satunya pengobatan melanoma adalah operasi, meski semua pengobatan tergantung dengan kondisi Anda.

Jika melanoma tidak didiagnosis hingga pada tahap gawat, perawatan yang dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang terjadi. Pada tahap ini, biasanya dibutuhkan obat-obatan, misalnya kemoterapi.

Kemunculan kembali melanoma

Ada kemungkinan melanoma akan kembali jika sebelumnya Anda pernah menderita melanoma. Jika kanker sudah menyebar dan gawat, maka risiko Anda terkena lagi akan meningkat.

Anda mungkin harus melakukan pemeriksaan secara teratur untuk memonitor kesehatan, terutama jika tim penanganan kanker Anda merasa bahwa ada kemungkinan besar melanoma akan muncul kembali. Cara memeriksa apakah ada tumor di kulit Anda, biasanya akan diajari oleh tim dokter yang bertugas.

Pencegahan Kanker Kulit Melanoma
Anda bisa mengurangi peluang menderita penyakit ini dengan menghindarkan kulit agar tidak terpapar langsung sinar ultraviolet, meski kemunculan melanoma tidak selalu bisa dicegah. Salah satu pencegahan melanoma yang mudah dilakukan adalah gunakan tabir surya dan kenakan pakaian yang lengkap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang merusak.

Untuk meningkatkan keberhasilan penanganan dan agar bisa mendapatkan diagnosis sejak awal, Anda disarankan untuk memeriksa tahi lalat dan bintik-bintik secara teratur.
  • Kanker Hati
Penderita kanker hati umumnya adalah lansia. Kanker hati primer adalah kanker yang berawal di organ hati dan termasuk jenis kanker yang berpotensi fatal. Selain kanker hati primer yang muncul di dalam hati, ada juga yang dikenal dengan kanker hati sekunder yang bermula di bagian tubuh lain, seperti usus, sebelum menyebar ke hati.

Banyak Terjadi di Negara-negara Berkembang  
Kanker hati adalah tipe kanker paling umum kelima di antara laki-laki dan ketujuh di antara wanita. Sekitar 85% kasus kanker hati di dunia terjadi di negara-negara yang masih berkembang. Penyebab tingginya kasus kanker hati di negara-negara yang masih berkembang adalah tingginya kasus hepatitis B dan C di negara-negara tersebut, termasuk di Indonesia.



Sebanyak 59% kasus kanker hati di negara yang masih berkembang disebabkan oleh hepatitis B dan 33% oleh hepatitis C. Sedangkan di negara-negara yang sudah maju seperti negara-negara di Eropa, penyebab utama kanker hati adalah konsumsi alkohol yang tinggi dan obesitas yang meningkat.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 33.000 kasus baru kanker hati setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penderita hepatitis B dan C yang saat ini mencapai 30 juta jiwa.

Fungsi Penting Organ Hati
Dengan ratusan fungsi yang dijalankan, hati menjadi salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia. Kanker hati dikategorikan sebagai penyakit serius akibat terhambatnya fungsi-fungsi hati tersebut, bahkan benar-benar menghentikannya.  Berikut ini adalah beberapa fungsi terpenting dari hati:

  1. Menghilangkan racun dari tubuh
  2. Mencerna protein dan lemak
  3. Memproduksi cairan penghancur lemak (empedu) yang membantu pencernaan
  4. Membantu mengontrol penggumpalan darah

Mengenali Gejala Kanker Hati
Gejala penyakit ini biasanya berbentuk  umum atau kurang spesifik seperti misalnya kelelahan dan mual. Banyak orang yang baru merasakan gejala secara jelas setelah kanker mencapai stadium lanjut. Gejala kanker hati meliputi:

  1. Kelelahan
  2. Penurunan berat badan tanpa sebab
  3. Mual-mual
  4. Muntah
  5. Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh manusia)

Sirosis: Penyebab Utama Kanker Hati
Penyebab pasti kanker hati masih belum diketahui, tetapi penyakit ini diperkirakan berkaitan dengan kerusakan jaringan sel-sel hati, seperti penyakit hati sirosis. Penyakit sirosis dapat disebabkan oleh:

Infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C

  1. Penyalahgunaan alkohol – mengonsumsi minuman keras lebih dari jumlah yang direkomendasikan.
  2. Obesitas dipercaya juga dapat meningkatkan risiko kanker hati karena berkaitan erat dengan penyakit perlemakan hati non alkoholik (Non Alcoholic Fatty Liver Disease = NAFLD).

Diagnosis Kanker Hati Sedini Mungkin

Jika dokter umum mencurigai atau mendiagnosis Anda telah terkena kanker hati, Anda akan dirujuk ke rumah sakit spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat penyakit ini terdiagnosis, semakin efektif penanganan yang diberikan.

Pada kenyataannya hanya 1 dari 5 orang yang dapat bertahan hidup, setidaknya setahun setelah didiagnosis mengidap kanker hati. Dan hanya 1 dari 20 pengidap yang dapat bertahan hidup setidaknya lima tahun. Hal ini dikarenakan sebanyak 9 dari 10 penderita baru didiagnosis ketika kanker sudah ada pada stadium lanjut. Pada kebanyakan pengidap, kanker telah berkembang terlalu parah untuk disembuhkan.

Maka agar kanker hati dapat terdiagnosis lebih dini, orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit tersebut disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin dan teratur. Kelompok orang yang berisiko tinggi ini adalah mereka yang positif terinfeksi hepatitis C atau yang pernah mengidap sirosis. Manfaat dari pemeriksaan rutin adalah untuk mendiagnosis kanker hati pada stadium awal, yaitu saat pengobatan untuk kepulihan total lebih memungkinkan.

Tiga Alternatif Pengobatan Kanker Hati
Stadium kanker menentukan jenis penanganan apa yang akan diberikan pada penderita. Jika kanker yang terdiagnosis sudah terlanjur pada kondisi stadium lanjut, perawatan hanya ditujukan untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien selama sisa hidupnya. Tapi lain halnya jika kanker bisa terdiagnosis sebelum berkembang lebih parah, maka kondisi tersebut lebih memungkinkan untuk ditangani.

Setidaknya ada tiga cara dalam mengobati kanker hati. Yang pertama adalah ablasi frekuensi radio, yaitu penggunaan sebuah perangkat listrik yang khusus digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang ada di organ hati. Kedua adalah operasi reseksi, yaitu proses pengangkatan bagian-bagian tertentu dari organ hati yang terinfeksi. Yang ketiga adalah transplantasi hati, yaitu mengganti organ hati penderita dengan organ hati dari pendonor.

Mencegah Kanker Hati dengan Hidup Sehat
Risiko kanker hati dapat dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dan olahraga teratur agar tubuh terhindar dari obesitas, serta menghindari konsumsi minuman keras dan rokok.

Selain itu, Anda juga bisa menghindari risiko terinfeksi hepatitis B dan C dengan vaksinasi dan berhubungan seksual secara aman. Jika Anda ingin menindik atau menato tubuh, pastikan untuk melakukannya di tempat yang memiliki alat-alat dengan tingkat kesterilan yang terjamin.
  • Kanker ginjal
Kanker ginjal bisa terbentuk di tabung penyaring darah yang mengeluarkan sampah atau di pusat ginjal di mana urin dikumpulkan.

Gejala: Darah dalam urin, nyeri, pembengkakan di pergelangan kaki, penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui, dan kelelahan.

Pencegahan: Tidak ada tes skrining yang dianjurkan bahkan tersedia untuk kanker ginjal. Jika dokter Anda mencurigai Anda mengidap kanker ginjal, Anda mungkin bisa menjalani tes diagnostik seperti urine culture, USG, CT scan atau MRI.
  • Kanker kolorektal
Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan penyakit ini berusia 50 tahun atau lebih. Menyerang usus besar dan rektum.

Gejala: Hubungi dokter Anda jika Anda selalu kembung, memiliki kebiasaan buang air seperti diare dan sembelit yang berlangsung lebih dari beberapa hari, serta perdarahan rektal atau tinja gelap.

Pencegahan: Orang dengan risiko rata-rata harus mulai diperiksa dengan sigmoidoscopy atau colonoscopy pada usia 50. Tes ini dapat menemukan pertumbuhan kanker sebelum menjalar ke mana-mana. Jika Anda memiliki penyakit usus, seperti ulcerative colitis atau penyakit Crohn, atau riwayat keluarga penderita kanker kolorektal, bicarakan kepada dokter Anda mengenai pemeriksaan dini.
  • Kanker pankreas
Sekitar 90 persen pasien berusia lebih dari 55. Orang Afrika-Amerika lebih mungkin mengidap kanker ini dibanding orang kulit putih.

Gejala: Urin berwarna gelap, tinja pucat, kuning pada mata dan kulit, muntah, nyeri di bagian atas perut dan sakit di punggung yang tak kunjung hilang ketika Anda menggeser posisi.

Pencegahan: Saat ini, tidak ada tes darah dan skrining untuk kanker pankreas. Bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti memiliki riwayat keluarga, bicaralah dengan dokter Anda mengenai tes genetik.


  • Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Pada usia berapa pun, semua wanita bisa menderita kanker serviks. Tapi penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun. Kanker serviks sangat jarang terjadi pada wanita berusia di bawah 25 tahun.

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti Anda menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis akan diberikan.



Penderita Kanker Serviks di Indonesia
Menurut WHO, terdapat 490.000 perempuan di dunia terkena kanker serviks pada tiap tahunnya. Dan 80 persen di antaranya berada di negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Tiap satu menit muncul kasus baru dan tiap dua menit terdapat satu orang meninggal akibat kanker serviks. Jadi bisa disimpulkan bahwa kanker serviks adalah jenis kanker yang sering menyerang wanita.

Di Indonesia, pada tiap harinya, diperkirakan muncul 40-45 kasus baru dan sekitar 20-25 orang meninggal akibat kanker serviks. Berarti tiap bulan Indonesia kehilangan 600-750 perempuan akibat kanker serviks. Angka kematian kanker serviks di Indonesia tergolong tinggi dan sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Biasanya kanker sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh ketika seseorang memeriksakan kondisinya. Inilah penyebab pengobatan yang dilakukan menjadi makin sulit.

Human Papillomavirus sebagai Penyebab Utama Kanker Serviks
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks. Ada banyak jenis HPV dan sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya. Tapi ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk bisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker.

Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus ini yang menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks. Banyak wanita tidak menyadari telah terinfeksi karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala. Penting untuk menyadari bahwa infeksi ini sering terjadi, meski banyak wanita yang terinfeksi tidak mengalami kanker.

Kondom bisa melindungi Anda dari HPV saat berhubungan seks, tapi tidak selalu sempurna dalam mencegah terjadinya infeksi. Saat terinfeksi HPV, sistem kekebalan tubuh wanita mencegah virus untuk melukai rahim, tapi pada sebagian wanita, virus HPV bisa bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan sel-sel yang berada di permukaan leher rahim berubah menjadi sel kanker.

Vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko menyebabkan kanker sudah tersedia. Vaksinasi HPV yang saat ini ada adalah vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18 atau vaksin kuadrivalen untuk HPV 6, 11, 16 dan 18.

Pentingnya Langkah Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks
Selama bertahun-tahun, dinding sel permukaan leher rahim mengalami banyak perubahan. Sel-sel ini bisa perlahan-lahan berubah menjadi kanker, tapi perubahan sel di leher rahim bisa dideteksi sejak dini. Pengobatan ketika sel-sel masih dalam tahap pra-kanker bisa dilakukan agar risiko terkena kanker serviks bisa berkurang.

Screening untuk kanker serviks juga dikenal dengan sebutan pap smear atau tes smear. Pap smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel yang abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Saat melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa di bawah mikroskop.

Screening serviks bukanlah tes untuk mendiagnosis kanker serviks. Tes ini berguna untuk memeriksa kesehatan sel-sel di leher rahim dan mendeteksi jika ada sel yang abnormal. Dengan deteksi dan pengangkatan sel-sel abnormal, kanker serviks dapat dicegah secara maksimal. Pada kebanyakan wanita, tes akan menunjukkan hasil yang normal. Tapi sekitar 5 persen tes menunjukkan adanya perubahan abnormal pada sel leher rahim.

Perubahan ini kebanyakan tidak berujung kepada kanker dan sel-sel abnormal mungkin bisa kembali normal dengan sendirinya. Tapi pada beberapa kasus tertentu, sel-sel yang bersifat abnormal perlu diangkat karena berpotensi berubah menjadi kanker.

Hasil tes smear yang abnormal tidak berarti seseorang menderita kanker serviks. Kebanyakan hasil abnormal disebabkan oleh infeksi atau adanya sel berisiko kanker yang bisa ditangani dengan mudah. Disarankan pada wanita yang telah aktif secara seksual dan berusia 25-49 tahun diperiksa tiap tiga tahun sekali. Sedangkan wanita berusia 50-64 tahun dapat diperiksa tiap lima tahun sekali. Hubungi dokter untuk mencari tahu lebih banyak tentang pemeriksaan ini.

Tingkat Stadium Menentukan Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks tergantung kepada beberapa faktor. Kanker serviks bisa diobati dengan cara operasi jika diagnosis dilakukan pada tingkat awal. Pada beberapa kasus, hanya serviks yang diangkat dan rahim bisa dibiarkan saja. Jika lebih lanjut, rahim perlu diangkat seluruhnya. Proses operasi untuk pengangkatan rahim disebut sebagai histerektomi.

Sedangkan radioterapi adalah langkah alternatif untuk kanker serviks stadium awal. Pada kasus tertentu, radioterapi juga dipakai berdampingan dengan operasi. Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan metode kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Beberapa penanganan bisa memiliki efek samping yang berat dan jangka panjang, termasuk di antaranya adalah menopause dini dan kemandulan.

Efek Samping Kanker dan Pengobatan
Komplikasi sering terjadi pada wanita yang menderita kanker serviks. Komplikasi bisa muncul sebagai akibat langsung dari kanker atau efek samping dari pengobatan yang dilakukan. Misalnya karena radioterapi, operasi, atau kemoterapi. Komplikasi dari kanker serviks adalah:

  1. Komplikasi ringan: pendarahan kecil pada vagina dan/atau sering kencing.
  2. Komplikasi berat: pendarahan yang parah dan bahkan gagal ginjal.

Harapan Hidup Penderita Kanker Serviks
Masa depan pengidap kanker serviks ditentukan oleh diagnosis stadium kanker serviks yang diterima. Stadium kanker serviks bertahap dari satu hingga empat yang menggambarkan tingkat perkembangan dan penyebaran kanker. Angka harapan bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah didiagnosis kanker serviks, dikelompokkan ke dalam status stadium:

  1. Stadium 1 – 80-99 persen
  2. Stadium 2 – 60-90 persen
  3. Stadium 3 – 30-50 persen
  4. Stadium 4 – 20 persen

Tidak ada satu cara khusus untuk melakukan pencegahan terhadap kanker serviks. Tapi masih ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena kanker ini.


  • Kanker Tulang

Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Kanker tulang terbagi menjadi dua, yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Dinamakan kanker tulang primer bilamana kanker tersebut muncul dan berkembang langsung di dalam tulang. Sedangkan kanker tulang sekunder adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lain yang menjalar ke tulang.

Seluruh tulang di dalam tubuh bisa terserang oleh penyakit ini, namun sebagian besar terjadi pada tulang kaki dan lengan.



Berikut ini beberapa gejala penyakit kanker tulang, diantaranya:

  1. Nyeri. Seseorang yang terkena kanker tulang akan merasakan nyeri pada daerah tulang yang diserang. Nyeri ini biasanya berangsur-angsur meningkat dan memburuk, terutama ketika tulang digerakkan atau ketika malam hari.
  2. Pembengkakan. Daerah sekitar tulang yang terkena kanker akan mengalami pembengkakan dan berwarna kemerahan. Bahkan jika pembengkakan terjadi di dekat suatu sendi, maka sendi tersebut akan sulit digerakkan.
  3. Pelemahan tulang. Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi lemah atau rapuh. Bahkan jika sudah parah, jatuh biasa atau cedera kecil saja bisa membuat tulang patah.
  4. Tubuh terasa lelah.
  5. Penurunan berat badan.
  6. Demam.
  7. Berkeringat, terutama pada malam hari.

Pada orang dewasa, gejala nyeri tulang kadang-kadang disalahartikan sebagai radang sendi. Pada anak-anak dan remaja, kadang-kadang disalahartikan sebagai efek samping dari pertumbuhan tulang. Sebaiknya temui dokter jika Anda atau anak Anda terus-menerus merasakan nyeri pada tulang selama lebih dari tiga hari.

Penyebab kanker tulang
Penyebab pasti kanker tulang belum diketahui, namun kondisi ini diduga disebabkan adanya perubahan atau mutasi di dalam struktur DNA yang mengendalikan pertumbuhan sel sehingga sel-sel tersebut terus tumbuh di luar kendali. Penumpukan sel-sel ini kemudian membentuk tumor yang dapat menyerang struktur tulang di dekatnya atau bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Berikut ini beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang.

  1. Paparan radiasi tinggi dari suatu pengobatan yang pernah dialami penderita, misalnya radioterapi.
  2. Pernah memiliki riwayat suatu jenis kanker mata yang disebut retinoblastoma saat kecil.
  3. Pertumbuhan tulang yang cepat pada pubertas.
  4. Menderita penyakit Paget, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan tulang lemah.
  5. Menderita penyakit hernia umbilitikus sejak lahir.

Jenis-jenis kanker tulang
Berdasarkan tempat sel kanker bermula, ada tiga jenis kanker tulang yang umum terjadi, di antaranya:

  1. Osteosarcoma. Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan baru pada tulang yang sedang tumbuh. Jenis ini biasanya menyerang tulang paha dan tulang betis. Osteosarcoma bisa diidap siapa saja, namun yang paling umum adalah remaja dan orang-orang yang baru menginjak usia dewasa.
  2. Ewing’s sarcoma. Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan saraf yang belum dewasa pada sumsum tulang. Jenis ini biasanya menyerang tulang paha, tulang betis, dan tulang panggul. Ewing’s sarcoma lebih sering diidap remaja ketimbang orang dewasa.
  3. Chondrosarcoma. Kanker tulang ini berkembang di dalam tulang rawan. Biasanya menyerang tulang paha, tulang panggul, tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang lengan bagian atas. Chondrosarcoma biasanya diidap oleh orang-orang yang berusia 30-60 tahun.

Tahapan perkembangan kanker tulang
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan suatu penyakit kanker tulang, di antaranya:

  1. Stadium 1. Pada tahap ini kanker baru mengenai satu bagian tulang dan belum menyebar ke bagian lainnya.
  2. Stadium 2. Hampir sama seperti stadium 1, tapi pada tahap ini kanker masih berada di satu bagian tulang dan belum menyebar. Pada tahap ini, agresivitas kanker sudah mulai terlihat.
  3. Stadium 3. Pada tahap ini kanker sudah mulai menyebar ke lebih dari satu area pada tulang yang sama.
  4. Stadium 4. Pada tahap ini, kanker yang menggerogoti tulang telah menyebar ke bagian-bagian lainnya di dalam tubuh, misalnya paru-paru, hati, atau otak.

Penentuan tingkat keparahan kanker tulang bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.

Diagnosis kanker tulang
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita kanker tulang, selain menanyakan tentang gejala-gejala yang dirasakan, dokter perlu melakukan beberapa tes. Jenis-jenis tes ini di antaranya adalah:

  1. Tes darah. Tes ini dapat mengetahui adanya kanker tulang melalui perubahan yang terjadi di dalam darah. Misalnya naiknya kadar enzim alkalin fosfatase akibat Kegunaan lain dari tes darah adalah untuk memastikan bahwa pasien bukan menderita kondisi lain, misalnya artritis atau radang sendi yang juga dapat menyebabkan gejala nyeri seperti pada kanker tulang.
  2. Biopsi. Selain dapat mendeteksi keberadaan kanker tulang, tes ini juga dapat menentukan tingkat keparahan penyakit tersebut bila ada. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel dari tulang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Tes ini dianggap sebagai cara paling akurat untuk mendiagnosis kanker tulang.
  3. Sinar-X. Melalui tes ini dapat diketahui apakah kerusakan tulang yang dialami oleh pasien disebabkan oleh kanker atau kondisi lainnya. Selain kerusakan tulang, pertumbuhan tulang yang tidak wajar akibat kanker juga dapat terdeteksi melalui pemindaian X-ray.
  4. Pemindaian tulang. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah bahan radioaktif ke dalam pembuluh vena. Bahan tersebut nantinya akan diserap oleh tulang. Biasanya tulang yang bermasalah atau tidak normal akan lebih cepat melakukan penyerapan dibandingkan tulang yang normal. Informasi soal tulang yang didapat lewat pemindaian tulang biasanya lebih rinci daripada yang didapat melalui pemeriksaan sinar-X.
  5. MRI scan. Melalui metode ini, tingkat keparahan penyebaran kanker di dalam tulang dapat diketahui. Dengan dibantu gelombang radio dan medan magnetik, MRI scan dapat menghasilkan gambar tulang secara lebih rinci.
  6. CT scan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari tahu apakah kanker tulang telah menyebar, misalnya ke paru-paru. Pemindaian yang menggunakan rangkaian sinar-X dan bantuan komputer ini dapat menghasilkan gambar bagian tubuh secara rinci dalam bentuk 3 dimensi.

Pengobatan kanker tulang
Pengobatan kanker tulang sangat bergantung pada tingkat keparahan kanker, lokasi kanker, dan bahkan jenis kanker itu sendiri. Meski demikian, penanganan utama kanker tulang biasanya dilakukan melalui operasi yang dikombinasikan dengan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi dan radioterapi.

Beberapa jenis operasi bisa dilakukan untuk mengatasi kanker tulang, di antaranya:

  1. Operasi pengangkatan tulang. Prosedur ini biasanya dilakukan jika kanker belum menyebar keluar tulang. Bagian tulang atau sendi yang terinfeksi kanker akan diangkat untuk selanjutnya diganti dengan tulang atau sendi buatan. Operasi pengangkatan ini juga masih bisa diterapkan jika kanker hanya baru menyebar ke jaringan-jaringan di sekitar tulang.
  2. Amputasi. Amputasi biasanya dilakukan jika kanker tidak berhasil ditangani dengan operasi pengangkatan tulang atau jika kanker tulang telah menyebar, misalnya menuju saraf, pembuluh darah, serta kulit.

Kemoterapi
Kemoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang melibatkan pemberian sejumlah obat-obatan. Pada penyakit kanker tulang, obat-obatan tersebut diinfuskan ke dalam pembuluh darah.

Pada kasus kanker tulang, kemoterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan tujuan untuk menyusutkan kanker agar tidak perlu dilakukan amputasi, serta dilakukan setelah operasi agar kanker tidak muncul kembali. Selain itu, kemoterapi juga bisa dipadukan dengan radioterapi untuk diberikan kepada penderita Ewing’s sarcoma atau chemoradiation sebelum menjalani operasi. Jika penderita kanker tulang sudah tidak bisa ditangani lagi dengan cara apa pun, kemoterapi biasanya diberikan dengan tujuan untuk memperlambat gejala.

Waktu pelaksanaan kemoterapi biasanya dibagi menjadi beberapa siklus, di mana tiap siklus terdiri dari beberapa hari. Jumlah siklus yang dibutuhkan oleh penderita kanker tulang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit yang diidap oleh mereka. Tiap siklus kemoterapi biasanya dipisahkan oleh jeda waktu beberapa minggu. Tujuan pemberian jeda waktu ini adalah agar penderita dapat memulihkan diri dari efek kemoterapi.

Beberapa efek samping kemoterapi adalah rambut rontok, rasa lelah, sariawan, diare, mual dan muntah, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir.

Radioterapi
Metode radioterapi dilakukan dengan menggunakan pancaran radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Pada kasus kanker tulang, radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi. Metode ini juga dapat dilakukan untuk memperlambat gejala kanker tulang pada penderita yang tidak bisa lagi diobati dengan cara apa pun.

Radioterapi biasanya dilakukan sebanyak lima sesi dalam seminggu dan satu sesi biasanya berlangsung sekitar 15 menit.

Sama seperti kemoterapi, radioterapi juga memiliki efek samping. Beberapa di antaranya adalah lelah, rambut rontok, nyeri sendi, mual, iritasi dan kemerahan pada kulit. Umumnya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan radioterapi berakhir.

Peluang sembuh penderita kanker tulang
Kanker tulang yang belum menyebar ke organ tubuh lainnya atau yang masih terlokalisasi, lebih mudah ditangani ketimbang kanker tulang yang sudah menyebar atau bermetastasis. Faktor inilah yang nantinya akan berpengaruh pada peluang penderita untuk sembuh.

Menurut penelitian, seseorang yang terdiagnosis menderita osteosarcoma terlokalisasi diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 60 persen selama setidaknya 5 tahun ke depan, dibandingkan mereka yang terdiagnosis menderita osteosarcoma metastasis yang hanya berpeluang 10 persen.

Sedangkan untuk kasus kanker tulang Ewing’s sarcoma yang telah terdiagnosis, penderita kondisi terlokalisasinya diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 70 persen setidaknya selama 5 tahun ke depan dibandingkan penderita kondisi metastasis yang hanya memiliki peluang 30 persen. Sama seperti osteosarcoma terlokalisasi, sebagian besar penderita Ewing’s sarcoma terlokalisasi juga berhasil sembuh dari penyakitnya.

Selain tingkat penyebaran, seberapa parah jaringan sel yang terkena kanker juga bisa berdampak pada kesempatan penderita untuk sembuh. Menurut penelitian, rasio peluang hidup penderita kanker tulang chondrosarcoma stadium rendah dengan penderita stadium tinggi selama setidaknya 5 tahun ke depan adalah 80 persen banding 30 persen



Fakta Mengenai Penyakit Kanker

Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.

Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).

Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olah raga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda. 


Penyebab Kanker

Kanker terjadi saat gen-gen yang bertugas untuk mengatur pertumbuhan dan perbaikan sel berubah. Perubahan ini merupakan hasil dari interaksi antara faktor gen induk dengan agen eksternal yang dapat dikategorikan sebagai:
  • Karsinogen Fisik - Seperti radiasi UV (UltraViolet) dan radiasi ionisasi
  • Karsinogen Kimiawi - Seperti asbestos dan asap tembakau
  • Karsinogen Biologis - Seperti infeksi akibat virus (Hepatitis B Virus dan Kanker Hati, Human Papilloma Virus (HPV) dan Kanker Serviks/Mulut Rahim) dan Bakteri (Helicobater Pylori dan Kanker Lambung) dan Parasit (Schistosomiasis dan Kanker Kandung Kemih). Kontaminasi makanan oleh Mikotoksin seperti Aflatoxin (produk dari Aspergillus Fungi) menyebabkan Kanker Hati.
  • Tembakau - 40% kanker dapat dicegah dengan memperhatikan asupan makanan, melakukan kegiatan fisik, serta tidak mengkonsumsi tembakau. Penggunaan tembakau adalah satu hal terbesar penyebab kanker di dunia, yang dapat dicegah. Penggunaan tembakau menyebabkan kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, pankreas, ginjal, perut, kandung kemih dan tipe kanker lainnya; Perokok pasif dapat terkena kanker paru-paru juga. Penggunaan tembakau dinilai sebagai faktor resiko utama untuk kanker dan menyebabkan banyak variasi kanker seperti paru-paru, larinks, esofagus/kerongkongan, perut, kandung kemih, rongga mulut dan lain-lain
  • Gaya Hidup dan diet - Walaupun masih terdapat beberapa pertanyaan, ada bukti-bukti yang dapat dipercaya bahwa faktor asupan makanan juga dapat berkontribusi sebagai penyebab kanker. Hal ini berlaku pada obesitas sebagai penambah faktor resiko sekaligus komposisi makanan yang dimakan seperti kurangnya makan buah-buahan serta sayur-sayuran ditambah konsumsi garam yang terlalu tinggi. Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan fakor resiko penyebab kanker. Ada bukti kuat bahwa penggunaan alkohol juga menyebabkan beberapa tipe kanker seperti kanker esofagus/kerongkongan, faring, laring, hati, dada dan lainnya.


Cara Pencegahan Penyakit Kanker
  • Memeriksa resiko karena keturunan - Salah satu penyebab kanker berasal dari faktor keturunan. Jika ada orangtua atau saudara yang menderita kanker, sangat mungkin kanker juga menyerang anggota keluarga lainnya. Untuk itu mengetahui ada tidaknya anggota keluarga yang pernah terkena kanker sangat penting sebagai upaya mencegah kanker.
  • Menghindari makanan yang diasap dan dibakar - Penyebab kanker lainnya adalah makanan yang diasap, dibakar, atau diasamkan. Contohnya seperti ikan asap atau makanan yang diacar. Makanan tersebut beresiko menimbulkan kanker. Oleh karena itu menghindari atau mengurangi frekuensi mengonsumsi makanan tersebut menjadi keharusan untuk mencegah kanker.
  • Menjauhi alkohol - Sejak lama alkohol sudah sering disebut sebagai penyebab kanker. Untuk mencegah kanker, menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah yang tepat.
  • Menghindari makanan dengan zat pewarna - Banyak makanan saat ini dicampur dengan zat pewarna agar terlihat menarik. Padahal kandungan zat pewarna itu sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu kanker. Untuk mencegah kanker, sebaiknya usahakan menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna. Makanan yang menggunakan zat pewarna dapat diketahui dari warna makanan yang terlihat jauh lebih menarik dibandingkan warna aslinya.
  • Menghindari rokok - Seperti alkohol, rokok juga menjadi sumber penyebab berbagai penyakit tak terkecuali untuk penyakit kanker. Meninggalkan kebiasaan merokok atau berupaya menjauh dari orang yang sedang merokok adalah upaya baik untuk mencegah kanker.
  • Menghindari makanan berlemak - Lemak menyebabkan banyak masalah dalam tubuh. Termasuk sebagai pemicu kanker. Untuk mencegah kanker, hindarilah makanan-makanan berlemak tinggi.
  • Makan makanan kaya serat - Buah-buahan dan sayuran merupakan makanan kaya serat. Memperbanyak konsumsi makanan tersebut sangat baik untuk mencegah kanker.
  • Rutin olahraga - Berolahraga merupakan cara yang baik untuk mencegah kanker. Sebab saat berolahraga, lemak dalam tubuh akan terbakar dan mempercepat metabolisme. Hal itu akan mencegah terjadinya kanker. Tidak harus berupa olahraga berat. Olahraga ringan seperti jalan sehat atau lari pagi bisa membantu mencegah kanker.
  • Konsumsi vitamin A, C, dan E - Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E memiliki kandungan antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kanker.
  • Perilaku seks Sehat - Tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks juga menjadi cara jitu mencegah kanker sebab timbulnya kanker juga dimungkinkan karena perilaku seksual yang tidak sehat.



Tubuh yang bergerak secara aktif terbukti bisa mengurangi risiko kanker.

Awal tahun 2014, World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab keempat tertinggi kematian di dunia. Duduk terus-menerus selama berjam-jam tiap hari adalah faktor risiko utama penyebab penyakit-penyakit tidak menular, seperti sakit jantung, diabetes, dan kanker. Sekitar 3,2 juta orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun karena kurang aktif bergerak.

Menghadang Kanker dengan Aktif Bergerak

Kurangnya aktivitas luar rumah di kota-kota besar, umumnya disebabkan oleh tingginya polusi udara akibat asap kendaraan, padatnya lalu lintas, kekhawatiran terhadap tindak kriminal, dan kurangnya sarana untuk berjalan seperti trotoar atau taman.

Aktif bergerak tidak selalu harus diartikan berolahraga. Aktivitas fisik bisa berupa pergerakan tubuh yang memerlukan energi, seperti halnya bermain, berjalan-jalan, membersihkan rumah.

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Kanker
Selain membuat tubuh tetap sehat, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penyakit. Orang yang tidak aktif bergerak memiliki peluang risiko 20-30 persen lebih tinggi untuk meninggal karena penyakit tidak menular seperti kanker jika dibandingkan dengan mereka yang bergerak aktif selama 30 menit sehari saja. Berikut ini adalah kaitan antara bentuk aktivitas dengan penurunan risiko dari beberapa jenis kanker:
  • Kanker payudara

Penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang aktif bergerak memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengidap kanker payudara dibandingkan yang tidak aktif bergerak. Aktivitas fisik, terutama bagi wanita yang sudah mengalami menopause, dapat mencegah pertumbuhan kanker dengan meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kadar hormon, kadar insulin, dan faktor pertumbuhan serupa insulin , serta menjaga berat tubuh tetap ideal.

Baik wanita yang memasuki masa menopause maupun wanita remaja yang aktif bergerak, mereka memiliki peluang lebih sedikit untuk mengidap kanker payudara dibandingkan yang tidak. Aktivitas fisik yang dilakukan akan paling efektif berpengaruh pada wanita dengan berat tubuh sehat dan dilakukan selama 30-60 menit perhari.
  • Kanker usus besar

Aktivitas fisik berperan dalam metabolisme hormon, pengaturan insulin, dan peningkatan energi tubuh sehingga bisa mengurangi risiko usus besar terpapar karsinogen penyebab kanker. Bergerak secara aktif juga bisa menjadi cara untuk menghindari faktor-faktor penyebab peradangan yang dapat memicu kanker usus. Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang beraktivitas fisik selama 30-60 menit sehari dapat mencegah risiko kanker usus besar 30-40 persen dibandingkan yang tidak.
  • Kanker endometrium

Kanker endometrium adalah kanker yang tumbuh pada lapisan dinding rahim yang paling dalam. Ketidakseimbangan hormon menjadi penyebab umum kanker ini.  Selain menjaga berat tubuh manusia, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kanker endometrium karena berdampak positif kepada metabolisme tubuh, serta kadar hormon seksual seperti estrogen. Penelitian membuktikan bahwa orang-orang yang aktif bergerak memiliki risiko 20-40 persen lebih kecil dibandingkan yang tidak. Risiko ini menjadi jauh lebih rendah jika aktivitas fisik dilakukan dalam bentuk berolahraga secara teratur.
  • Kanker paru-paru

Orang yang aktif bergerak umumnya memiliki risiko 20 persen lebih kecil untuk mengidap kanker paru-paru. Angka risiko ini bisa meningkat jika Anda memutuskan untuk berhenti merokok.
  • Kanker prostat

Kanker prostat adalah tumor ganas pada kelenjar di bawah kandung kemih pria yang bernama prostat. Kelenjar ini berfungsi memproduksi sperma.  Meski hubungannya relatif kecil, namun pria yang aktif bergerak mengurangi risiko kanker prostat yang berhubungan dengan keseimbangan energi, perubahan hormon, dan mekanisme biologis. Penelitian membuktikan bahwa aktivitas yang mengeluarkan banyak kalori pada pria berusia 65 tahun atau lebih dapat memperlambat pertumbuhan kanker prostat.


Aktivitas Fisik Bagi Pengidap Kanker
Bagi pengidap kanker atau yang sedang menjalani pengobatan, aktivitas fisik dengan panduan dokter dapat mempercepat proses penyembuhan. Aktivitas fisik dapat mengurangi kelelahan, meningkatkan mood, mengurangi risiko depresi, serta efektif dalam memulihkan kekuatan dan ketahanan tubuh.

Kegiatan-kegiatan sederhana seperti berjalan kaki di sekitar rumah pada tiap hari selama 15-30 menit mampu meningkatkan metabolisme tubuh, terutama menyehatkan jantung dan paru-paru. Lebih jauh lagi, aktivitas semacam itu mampu mengurangi risiko kematian karena penyakit kanker.

Aktivitas Seperti Apa?
Cara mencegah kanker bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Salah satu contoh ringan adalah dengan melakukan tugas rumah tangga. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan dan potensi energi yang dapat dibakar.

Mencuci baju: 3,56 kcal/menit
Mengemudi mobil: 2,8 kcal/menit
Menyapu rumah: 3,90 kcal/menit
Menyetrika: 4,2 kcal/menit
Agar memberi dampak positif kepada kesehatan dan bermanfaat mencegah kanker, WHO merekomendasikan aktivitas tersebut dilakukan setidaknya 10 menit perhari. Namun jika memungkinkan, 60 menit perhari bagi anak-anak dan remaja. Sementara bagi orang dewasa, durasi yang disarankan adalah 150 menit perminggu.  Lebih baik jika durasi ini dapat dipadukan dengan olahraga secara terjadwal selama 20 menit, dua hingga tiga kali seminggu. Anda bisa melakukan senam aerobik, bersepeda, berenang, atau olahraga apa pun yang disukai dan sesuai kemampuan Anda.











bagi yang butuh konsultan Jasa Pemetaan silahkan hub PT Artha Indo Asia
https://www.jasapemetaan.com/


Pengobatan penyakit dengan suplemen herbal 

untuk info lebih lanjut silahkan konsultasi ke 
081287550066
pin 793A074A

produk herbal alami untuk berbagai penyakit: